Wah, Pria Ini Gugat Cerai Istrinya Karena Terlalu Sering Minta Berhubungan Intim
Dalam membina hubungan kehidupan keluarga banyak sekali variabel yang
mempengaruhinya. Ada ekonomi, komunikasi, perbedaan - perbedaan,
pekerjaan hingga yang tak kalah pentingnya adalah urusan ranjang atau
hubungan intim suami istri.
Hubungan suami istri adalah salah satu variabel yang sangat penting dalam rumah tangga. Selain untuk menghasilkan keturunan, urusan ranjang juga berpengaruh pada keharmonisan pasangan suami istri. Hubungan intim antara suami istri dapat meningkatkan ikatan karena dapat meningkatkan kontak fisik biologis dan emosi satu sama lain secara bersamaan.

Hubungan intim suami istri dapat menjaga asmara antara dua pasangan tetap menyala. Dengan aktifitas ini pasangan akan semakin dekat, baik secara biologis maupun emosional.

Secara biologis, hubungan intim suami istri juga bisa menjadi salah satu
sumber kesenangan utama bagi pasangan suami istri. Ada saling memberi
dan menerima antara kedua pasangan. Ada kenikmatan atau kebahagian
secara biologis dan psikis yang sulit dilukiskan dari aktifitas itu yang
hanya bisa dirasakan oleh kedua pasangan. Maka hubungan intim secara
intens sangat diperlukan antara suami dan istri.
Tetapi meski hubungan intim suami istri ini sangat penting, bukan
berarti tanpa batasan. Artinya jika dilakukan terlalu sering dan over
tanpa memperhatikan kemampuan biologis pasangan, bisa jadi bukan
keharmonisan yang didapatkan, tetapi malah masalah dan bisa jadi
hubungan pernikahan yang terancam menjadi berantakan.
Hal itu misalnya terjadi pada seorang suami berumur sekitar 36 tahun
berinisial L di Jawa Timur. Dilansir Akurat.co, 23 Juli 2020, L yang
berdomisili di Kota Surabaya itu menggugat istrinya Q yang berusia
sekitar 45 tahun. Gara - garanya cukup membuat terkejut, Q menurut L
terlalu sering meminta jatah hubungan intim suami istri.
Pada Pengadilan Agama Kelas 1A Surabaya, L menceritakan bahwa istrinya
seperti tidak pernah puas dalam hubungan suami istri. Menurut L tiga
puluh menit setelah hubungan intim istrinya minta berhubungan intim
lagi. Setelah tiga puluh menit kemudian minta lagi. Begitu seterusnya
sampai pagi.
Pada tahun pertama L masih sanggup melayani istrinya dengan mengonsumsi
obat kuat. Tetapi karena terlalu sering mengkonsumsi obat tersebut
kesehatannya menurun. Akhirnya L memutuskan untuk menghentikan konsumsi
obatnya. Ketika pemakaian obat dihentikan istrinya Q merasa tidak puas
dan mengancam akan berselingkuh.
Akhirnya L mengetahui dari suami Q terdahulu bahwa istrinya mengalami
kelainan atau Hyperseks. Q ternyata sudah menikah 6 kali lantaran tidak
puas dengan kebutuhan seksualnya.
Berkaca dari peristiwa L dan Q itu, seks memang penting, tetapi ada yang
juga penting dalam rumah tangga yakni komunikasi. Perceraian tidak akan
menyelesaikan persoalaan untuk Q jika benar sesuai yang diceritakan L
bahwa permintaan hubungannya begitu tinggi.
Menurut Hellosehat.com, 3 Juni 2020, berbagai cara bisa dilakukan untuk
mengatasi hiperseksual. Diantara cara itu adalah dengan psikoterapi,
terapi kelompok, terapi keluarga dan pasangan dan dengan obat - obatan
tertentu.
Seks adalah anugrah dan juga bisa jadi bencana. Semoga kita selalu bijak menyikapinya...I]
Referensi:
1. https://hellosehat.com/hidup-sehat/s...rseksual/#gref
2. https://akurat.co/id-1174492-read-is...minta-cerai.uc
Post a Comment